Apresiasi Atas Tanggung Jawab Kapolrestabes Semarang dan Evaluasi SOP Penggunaan Senpi
Anggota Komisi XIII DPR RI Raja Faisal Manganju Sitorus. Foto : Dok/Andri
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XIII DPR RI Raja Faisal Manganju Sitorus, memberikan apresiasi atas langkah tegas Kapolrestabes Semarang dalam menanggapi insiden penembakan seorang siswa SMK oleh oknum polisi. Langkah ini, menurutnya, menunjukkan sikap profesional dan transparan dalam menghadapi persoalan yang melibatkan institusi kepolisian.
Kasus ini mencuat setelah adanya kesalahan prosedur dalam penanganan tawuran pelajar yang berujung pada tindakan yang tidak sesuai standard operational procedure (SOP). Kapolrestabes Semarang pun telah menyampaikan pernyataan resmi atas insiden itu.
“Sepenuhnya bertanggung jawab dan siap dievaluasi serta menerima konsekuensinya,” ujar Raja Faisal dalam keterangan rilisnya yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Terkait dengan tindakan tawuran, ia juga menekankan pentingnya edukasi di sekolah-sekolah untuk mencegah terjadinya tawuran dan meningkatkan kesadaran pelajar tentang bahaya kekerasan. “Tawuran pelajar memang tidak bisa dibenarkan dan harus ditindak tegas. Namun, penegakan hukum harus tetap dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku, tanpa mengorbankan keselamatan masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, ia menggarisbawahi perlunya evaluasi menyeluruh terhadap SOP penggunaan senjata api di institusi kepolisian. “Kesalahan prosedur seperti ini tidak hanya merugikan korban dan keluarganya, tetapi juga berpotensi memperburuk citra institusi kepolisian di mata masyarakat. Penggunaan senjata harus selalu sesuai prosedur, terukur, dan mempertimbangkan aspek keamanan, sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian,” tegasnya.
Politisi Fraksi Partai Demokrat itu pun berharap kejadian ini menjadi momentum bagi institusi kepolisian untuk memperbaiki sistem dan prosedur internal agar kejadian serupa tidak terulang. “Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama. Evaluasi dan pelatihan yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan profesionalisme anggota kepolisian di lapangan,” urainya.
Dengan langkah cepat yang telah diambil Kapolrestabes Semarang, Ia optimis bahwa kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian dapat dipulihkan melalui tindakan nyata yang menunjukkan tanggung jawab dan komitmen pada keadilan. (gal/rdn)